Wakaf Sarana Air Minum

Wakaf Sarana Air Minum

DAMPAK AIR TIDAK LAYAK MINUM BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN (PONPES)

I. Pendahuluan

Menjadi sehat adalah hak setiap insan. Cara meraih sehat tersebut salah satunya adalah melalui air minum. Faktanya, tidak setiap orang punya pengetahuan dasar tentang standar air minum sehat. Di Ponpes, kebanyakan pengurus hanya tahu bahwa air minum yang baik itu harus bebas dari bau, warna, rasa dan tidak ada bakteri E Coli. 

Ikhtiar Ponpes bisa ditebak ; merebus air atau membeli air minum galon isi ulang. Harapannya sederhana : santri bisa minum tanpa diare.

Saat DMKM Peduli tabbayun ke 6 Ponpes di Jabodetabek, pengurus Ponpes diedukasi beberapa ilmu tentang air minum, misalnya dosis air minum. Pengurus Ponpes juga diedukasi bahwa jika didalam air minum terdapat mineral anorganik berbahaya dalam batas tolerir, itu akan menjadi investasi penyakit jangka panjang seperti auto imun, gagal ginjal, kanker dan penyakit degeneratif lain bagi para santri.

III. Masalah & Ikhtiar Ponpes

Berdasar kunjungan-kunjungan tersebut, DMKM Peduli menemukan fakta bahwa setiap Ponpes punya masalah & ikhtiar yang sama dalam hal penyediaan air minum untuk para santri, yaitu : 

1. Ponpes memasak air minum sendiri,
2. Ponpes membeli air minum isi ulang seharga 5.000-7000 per galon.

Sayangnya kedua cara tersebut malah menciptakan masalah baru yaitu biaya operasional yang membengkak. Pengurus Ponpes mengaku harus mengeluarkan uang 4 hingga 6 juta rupiah per bulan untuk air minum. 

Beberapa Ponpes bahkan ada yang mencari solusi akternatif yaitu membeli mesin filtrasi. Sayangnya cara inipun dinilai belum maksimal mengingat air minum yang dihasilkan bukan dalam kualitas terbaik sehingga santri yang diare dan keluhan kesehatan lainnya, kasusnya belum berkurang secara signifikan.

IV. Solusi Bersama

1. Ponpes sebaiknya punya konsultan kesehatan; baik dokter ataupun ahli nutrisi,
2. Ponpes sebaiknya punya mesin air minum yang mampu menghasilkan air minum terbaik yang teruji secara ilmiah

Kedua hal tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan hingga level sehat para santri terkerek naik.

V. Kesimpulan

DMKM Peduli mengajak Indonesia untuk peduli pada kesehatan santri penghafal Al-Quran melalui Gerakan Wakaf Sarana Air Minum (GW-SAM).

Ditahap awal, DMKM Peduli akan fokus pada 100 Ponpes Tahfidz Qur’an di Jabodetabek.

Setiap Ponpes akan menerima minimal 1 unit mesin yang bisa memproduksi air minum sebanyak 390 galon per bulan, 100 unit tumbler stainless steel untuk 100 santri dan edukasi kesehatan rutin dari para praktisi kesehat yang merupakan dokter alumni FKUI dan ahli nutrisi alumni IPB. 

Bismillah, melakui GW-SAM kita semua bisa melaksanakan wakaf terbaik hingga terkumpul anggaran sebesar Rp. 5.500.000.000 (lima milyar lima ratus juta rupiah). Insya Allah tercapai. Aamiin.
 

MAU BERDONASI PROGRAM INI LEWAT DMKM ? YA